Selasa, 14 Februari 2012

ternyata tahlilan bukan dari syariat islam!!

Bismillah

Sudah kita ketahui bersama bahwa sering kita lihat bahkan sering kita lakukan suatu ibadah dalam islam yaitu Tahlilan atau kirim doa atau Fatihah ke orang tua atau keluarga yg telah meninggal dunia.

Apakah kita sudah memeriksa atau meneliti asal muasal tahlilan tersebut?
Karena kita dalam beribadah harus mengikuti Ajaran yg telah dicontohkan oleh Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wasalam apabila tidak dicontohkan makan amal tersebut tidak diterima

Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wasalam



عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا قَالَتْ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَنْ أحْدَثَ فيِ أَمْرِنَا هَذَا مَا لَيْسَ فِيْهِ فَهُوَ رَدٌّ.
وفي رواية لمسلم: مَنْ عَمِلَ عَمَلاً لَيْسَ عَلَيْهِ أَمْرُنَا فَهُوَ رَدٌّ

Dari 'Aisyah radliyallâhu 'anha dia berkata, Rasulullah Shallallâhu 'alaihi Wa Sallam bersabda, "Barangsiapa yang mengada-ada (memperbuat sesuatu yang baru) di dalam urusan kami ini (agama) sesuatu yang bukan bersumber padanya (tidak disyari'atkan), maka ia tertolak." (HR.al-Bukhari)

Di dalam riwayat Imam Muslim dinyatakan, "Barangsiapa yang melakukan suatu amalan yang bukan termasuk urusan kami (agama), maka ia tertolak."

Maka dari hadits diatas apabila suatu ibadah tidak didasari oleh Syariat islam maka amalnya tidak diterima

oleh karena itu Apakah Ibadah Tahlilan itu Berdasarkan dari Islam atau dari Agama Lain

silahkan di simak Videonya untuk mengetahui jawabannya





Sumber: http://artikelassunnah.blogspot.com/

3 komentar:

  1. semoga hidayah selalu alloh curahkan bagi setiap hambnya yang mau meniti jalannya yang lurus dengan usaha dan upaya menuntut ilmu mencari kebenaran...ingatt.!!bukan pembenaran

    BalasHapus
    Balasan
    1. Assalamu alaikum Ustadz.

      ana mau tanya nih?
      mengapa dalam postingan ustadz diatas tertuliskan (ternyata tahlilan bukan dari syariat islam!!) apa ustadz sudah meneliti atau mengkaji masalah tahlilan. padahal tradisi tahlilan sudah ada sejak zaman sahabat tp namanya bukan tahlilan.
      baca ini
      Al-Imam Sufyan, seorang ulama salaf berkata : “dari Sufyan, bahwa Imam Thawus berkata, “sesungguhnya orang yang telah meninggal akan diuji di dalam kubur selama tujuh hari, oleh karena itu mereka (kaum salaf) menganjurkan bersedekah makanan untuk keluarga yang meninggal selama tujuh hari tersebut.” (HR. Imam Ahmad dalam al-Zuhd, al-Hafizh Abu Nu’aim, dalam Hilyah al-Auliya juz 4 hlm 11. dan Ibn Hajar dalam al-Mathalib al-‘Aliyah, juz 5 hlm 330).
      Jadi sudah jelas bahwa tradisi 7 harian sudah dilakukan sejak generasi sahabat di Arab sana, mana mungkin di Arab ada orang hindu pada waktu itu, atau orang hindu yang ikut-ikutan tradisi para generasi sahabat.

      dan saya tanya juga, apa artinya BID'AH itu

      dan juga bagai mana tanggapan ustadz tentang hadits
      yg artinya "barang siapa memulai perkara baru dalam islam (perbuatan baik), maka baginya pahala dan pahala orang yang mengikutinya. dst..."

      Hapus
    2. waalaikum salam waroh matullohi wabarokatuh,akhi zaki yg dirahmati alloh mari kita kaji lebih dalam tentang keterangan antum.boleh jadi riwayat al-imam ahmad itu sahih,tapi antum perhatikan kalimatnya"oleh karena itu mereka (kaum salaf) menganjurkan bersedekah makanan untuk keluarga yang meninggal selama tujuh hari tersebut.”baca sekalilagi..!bersedekah makanan pada siapa keluarga yg meninggal,atau yang bersedekah keluarga mayit pada para pelayatnya??..keterangan yg antum sampaikan juga didukung kuat mengenai hadis ja'far.Rasulullah Salallahu Alaihi Wassalam bersabda:

      عَنْ عَبْدِ اللهِ بِنْ جَعْفَرَ قَالَ : لَمَّا جَاءَ نَعْيُ جَعْفَرَ حِيْنَ قُتِلَ قَالَ النَّبِيُّ ": اصْنَعُوْا لآلِ جَعْفَرَ طَعَامًا فَقَدْ أَتَاهُمْ مَا يُشْغِلُهُمْ (رواه الشافعي وأحمد).

      "Abdullah bin Ja’far berkata: "Tatkala datang berita bahwa Ja’far telah terbunuh, Rasulullah Salallahu Alaihi Wassalam bersabda: "Buatkanlah makanan untuk keluarga Ja’far! Karena telah datang kepada mereka hal yang menyibukkan mereka." (HR. Asy-Syafi’i dan Ahmad).
      sekarang saya tannya apakah prakteknya di masyarakat seperti itu??? ada kekeliruan didalam menempatkan dalil bahkan terkesan terburu2 jika memang ada pada zaman sahabat,mengapa sekelas imam yang empat tidak pernah melaksanakan amal sholeh ter sebut(klo memang benar) apa kita lebih faqih,dari imam syafi'i?? kalo bukan namanya tahlilan pada zaman itu lalu apa namanya???(pernahkah antum mencari tau) didalam kitab ushul fiqih karya al-imam asy,syafi'i yaitu kitab al-umm bab.pekerjaan setelah mengurus/mengubur jenazah imam syafi'i melarang dengan tegas mengadakan ma'tam(kumpul-kumpul)dirumah sang mayit,bahkan beliaulah yg paling keras pertentangannya dibanding ulama mdhzab yg lainnya.apa antum punya/sudah mempelajarinya??? saya sarankan untuk membacanya.realitany kumpul-kumpul nya orang saat ini di keluarga si mayit,justru bertentangan dengan keterangan yg antum sebutkan diatas,dan hadist ja'far.semoga jawaban ini dapat antum pahami. untuk penjelasan mengenai BID'AH silahkan antum baca post ana berikutnya..

      Hapus