Jumat, 28 Februari 2014

Mengenal sukses.

Bismillah...!
Sukses...!!! Itulah istilah dalam keberhasilan sering di ungkapakn oleh kebanyakan orang, dlm menilai suatu usaha yg dinggap telah menuai keberhasilan.tak salah memang ungkapan seperti itu.namun yg kurang diperhatikan dalam mengungkapkan kalimat sukses oleh kebanyakan orang hanyalah berupa kesuksesan yg bernilai materi saja.sehingga definisi ungkapan sukses seringkali atau mendominasi hanya dalam hal materi saja.contoh: seseorang yg melakukan pekerjaan/ menekuni sebuah bidang pekerjaan yg kemudian ia berambisi ingin meraih sukses untuk kebutuhan hidup, ia berproses mulai dari berangkat pagi2buta pulang larutmalam seetiap hari on time.gak perdulikan lagi apa itu yg namanya ibadah,yg penting target tercapai..kemudian ia meraih hasil yg luarbiasa banyak.bahkan melebihi target mulai dari usaha yg kian berkembang, pelangganpun ngantri.bahkan keuntunganpun membludak, disamping kebutuhan tercukupi tabunganpun nyaris segudang..orang yg seperti ini kemudian menyatakan diri/ dikatakan sebagai orang yg sukses..padahal belum tentu.kok bisa??? Karena sukses itu mempunyai devinisi.penjelasan kenapa seseorang bisa dikatakan sukses.kesuksesan dalam segi materi hanya sebagian kecil saja dan itupun sifatnya temporer/ atau sementara.bisajadi seseorang yg mempunyai usaha yg maju,jabatan tinggi,hartapun berlimpah tapi disisi lain keluarga berantakan,karakter dan keseharian anaknya sendiripun tidak tau karna sangking sibuknya dng kesuksesan yg ia peroleh.apalagi bagaimana akhlah anak istri,bagaimana pergaulan dan agamanya? Dia tak perduli yg penting baginya adalah jika ada uang semua beres...maka orang semacam ini dikatakan suksesnya temporer.sementara.selama ia berharta.atau minimal masih hidup.karna ketika ia telah mati maka harta yg ia tinggalkan hanya akan menjadi rebutan sanak saudaranya saja.tanpa sedikitpun ia menikmatinya setelah mati.dan orang semacam ini yg disebut didalam surat  at- takasur.:2
Berbeda dengan seseorang yg ia sama2 ontime.berangkat ketempat usahanyapun sama waktunya.pulangnyapun sama waktunya.namun dia benar2 tau ia hidup untuk apa? Meskipun usahanya kembangkempis.keuntunganpun sedikit bahkan seringkali tidak mendapat keuntungan hanya pas di modal saja.namun ia tau bahwa hidup itu bukan untuk menumpuk harta.ia tetap semangat beribadah,mendidik anak dan istri tentang agama,mencontohkan pada keluarga tentang bagaimana menjalani kehidupan agar tetap beruntung.sehingga disaat ajalnya tiba ia kan merasakan jerih payahnya meski telah didalam kubur.anak yg ia didik kan berbakti sampai akhirat nanti, harta yg ia tinggalkan akan di manfaatkan oleh keluarganya untuk kepentingan nya sebagai pemberat timbangan amal bukan hànya di bagi-bagi oleh ahli wàrisnya..karena sang ahliwaris telah memperoleh ilmu yg telah di ajarkannya selama ia masih hidup di dunia sehingga ia dan keluarganya selamat di akhirat dari siksa dan menuai kebahagiaan di syurga.maka orang seperti inilah yg pantas dikatakan sebagai orang yg sukses..
Karena kalimat devinisi yg ter tinggi dari kalimat sukses/ kesuksesan hanya akan didapat oleh  orang2 yg bisa membuka pintu dàn memasuki syurganya Alloh subhanahu wata'ala..dan hanya manusia2 yg memegang kunci syurga di dunia sampai akhiratlah yg  bisà membukanya dengan rahmat  dan ampunan Alloh subhanahu wata'ala..wàllohua'lam bisawab..

(Kunci syurga adalah kalimattauhid Ashaduanllaillahaillalah waashaduannamuhammadarrosululloh) syahadat adalah kunci realisasi dan konsekwensi adalah gerigi geriginya.